Rabu, 23 April 2014

Semesta Menggugah Pagi

Satu pagi lagi kujumpai
di ufuk timur, surya merekah memerah jambu
kicau burung menyanyikan kidung bahagia
kokok ayam bersahutan gembira
Alam mengingatkan manusia untuk kembali pada jasadnya
menagih janji atas kesanggupan memikul amanatNya

Keriap kelopak mataku perlahan membuka
kembalikan jiwa pada kesadaran
berucap syukur
dan meneguhkan kembali syahadat,
pengakuan mutlak atas keEsaanNya
pengakuan atas satu nama sebagai sang jalan untuk membimbing jiwa jiwa manusia menuju khalikNya
dan bermohon, Ya Nuur, Ya Waduud, Ya Qaadiir
ENGKAU lah Sang Maha Cahaya, biarlah CahayaMu hadir menerangi dan membimbingku senantiasa
ENGKAU lah Sang Maha Cinta biarlah CintaMU hadir dan membuatku mengasihi segala ciptaanMu
ENGKAU lah Sang Maha Kuasa biarlah aku menjadi saluran kuasamu untuk senantiasa bekerja demi keseimbangan semesta raya..

Allaahu akbar Allaahu akbar Allahu akbar


Kamis, 03 April 2014

Sunyi

Memasuki awang uwung
Suwung
Ketiadaan
Ruang yang hanya berisi udara tanpa cahaya
Mataku tak mampu menangkap bayang
Tak mampu menatap sosok apapun
Hanya mata jiwa
Melihat kedalam
Menembus nurani
Mencoba mengenali jati diri

Menyepi
Menepi dari hiruk pikuk tak kunjung berhenti
Teringat kata katamu malam itu
Mengapa manusia tak pernah berhenti hingga selarut ini??
Heranmu terbungkus tanya yang tak terjawab olehku
Andai aku mampu membisikmu
Malam ini kan kuajak kau serta dalam sunyi

Aku memasuki sunyi dalam imaji
Kutangkap suasana
Kuresapi makna
Seperti sunyi yang paksa kudapatkan beberapa tahun silam
Kala bumi dihentak dan di goncangkan
Hingga mengerang dan mengaduh dalam nestapa panjang
Tintrim itu pernah menjadi bagian hidupku

Namun bukan, bukan sunyi yang seperti itu
saat ini aku belajar menggenggam sunyi
bukan sunyi yang mencekam
namun sunyi yang menentramkan
sunyi yang damai
pun dalam keramaian
hening.

Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1936