Minggu, 09 Desember 2018

Setiap Orang Membutuhkan Guru Sejatinya

“Setiap pejalan membutuhkan Sang Jalan untuk sampai pada tujuan
Tanpa Sang Jalan, pejalan hanya akan mengantongi peta tanpa paham bagaimana cara ia sampai pada tujuannya”

Orang hidup pada akhirnya akan menemui kematian. Semua berjalan dalam koridor ruang dan waktu hingga batas tubuh ragawi tak lagi mampu menopang tubuh tak berfisik atau jiwanya. Sayangnya gurauan kehidupan terkadang membuat orang lupa, bahwa sejatinya semua adalah pejalan yang tengah berjalan menuju alam selanjutnya. Asyik masyuk dalam gemuruh pesta hidup, dan melupakan bahwa kesunyian Sang Hampa adalah kesejatian.

Untuk menuju kesejatian orang tak bisa sekedar memiliki setumpuk ilmu, ia harus memiliki pengetahuan. Ilmu adalah sejumlah teori dan pemaparan yang mungkin banyak sekali dimiliki seseorang, namun belum tentu semua itu sudah dijalaninya sehingga mengakar dan membentuk kesadarannya. Namun pengetahuan adalah benih dalam batin yang tumbuh karena pengamalan dan pengalaman, atas praktek dari ilmu yang dimiliki sepanjang perjalanan. Pengetahuan adalah perjalanan yang harus ditempuh, bukan sekedar ilmu yang diketahui.

Ibarat orang berjalan, ia harus mau dan mampu melangkahkan kakinya dan menguasai peta tempatnya berpijak serta peta lokasi tujuan.

Banyak orang terjebak hanya mengantongi ilmu hidup, tanpa mampu dan tahu bagaimana mengaplikasikannya dalam hidup hingga membentuk pengetahuan.

Disinilah dibutuhkan peran seorang Guru. Seorang Guru kehidupan adalah dia yang mampu membawa murid-muridnya menjadikan pengetahuan itu meresap kedalam kesadaran, menjadi Sang Jalan sehingga ilmu terbangun menjadi pengetahuan yang membuatnya mampu menjalani kehidupannya hingga tujuan akhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar